SELAMAT DATANG DI BATIK_KU "PEKALONGAN"

Minggu, 10 Juli 2011

Batik Dinominasikan Ke Unesco

SEBAGAI ikon dari Kota Pekalongan, batik diibaratkan sebagai urat nadi perekonomian terpenting yang mampu menghidupi ribuan orang yang menggantungkan hidupnya dari sektor ini. Batik di Pekalongan telah ada dan dikerjakan secara tradisional turun temurun sejak ratusan tahun yang lalu. Hingga pada saat ini batik telah menjadi identitas kota Pekalongan, maka tak heran apabila orang menyebut Kota Pekalongan maka langsung terasosiasikan dengan batik.Saat ini batik telah dinominasikan ke UNESCO sebagai salah satu warisan budaya tak benda yang diakui dunia dan sedang dalam proses penilaian oleh 6 negara anggota Subsudiary Body UNESCO. Pada proses pengajuan batik sebagai nominasi di UNESCO, peranan Gaura Mancacarita Dipura, seorang pemerhati budaya asal Australia ini mempunyai peranan yang besar. Sebagai seorang WNI, kecintaan Gaura terhadap Indonesia dan budayanya tidak diragukan lagi, termasuk kecintaannya terhadap batik. “Indonesia berkewajiban melakukan langkah-langkah dengan cara penyelamatan warisan budaya tak benda diantaranya dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat pendidikan,” terang Gaura saat dijumpai di Museum Batik Pekalongan Hari Sabtu (14/2).Menurut Gaura, untuk memasukkan batik ke UNESCO, ada empat tahap test yang harus dilalui.“Saat ini batik Indonesia telah berhasil melewati 2 tahap test dan lolos, untuk selanjutnya menunggu 2 tahap selanjutnya,” ujar Pria asal negeri kanguru ini. Untuk melestarikan dan mengembangkan seni kerajinan batik, Gaura menghimbau agar adanya semacam pelatihan-pelatihan bagi anak-anak sekolah.“Ini adalah sebuah langkah penyelamatan batik dan sebagai cara untuk menumbuhkan kecintaan batik di kalangan anak-anak Indonesia.” tutur Gaura menutup pembicaraan. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar