SELAMAT DATANG DI BATIK_KU "PEKALONGAN"

Pelestarian Kain Batik Kuno Hadapi Banyak Kendala

Pelestarian kain batik kuno yang berada di Museum Batik Kota pekalongan mengalami banyak kendala. Kendala itu antara lain sampai saat ini belum ada tenaga ahli yang memiliki kemampuan di bidang konservasi kain.  Hal itu diungkapkan Zahir Widadi selaku Research & Development Museum Batik pekalongan, disela-sela aacara Pelatihan Konservasi Kamis (14/4). Acara ini diikuti oleh seluruh staf yang ada di Museum batik Pekalongan.
Menurut Zahir  ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kerusakan kain atau tektil. Diantaranya cahaya, suhu dan kelembaban dan lain-lainya. “Cahaya dan sinar ultra violet dapat membuat kain menjadi pudar, dan jika sebuah kain terkena pencahayaan  terus menerus dapat menyebabkan serat kain menjadi lemah dan gampang robek,” katanya. Sedangkan suhu yang ideal untuk kain adalah 20 derajat celcius.
Jika semua bisa dilakukan dengan baik, maka hal itu akan bisa memperpanjang usia koleksi tekstil. “Karena pada suatu ketika, koleksi itu akan hancur termakan umur, berbeda dengan peninggalan kuno yang terbuat dari batu, itu akan lebih lama usianya,” tambahnya. Saat ini di Museum Batik pekalongan ada sekitar 1000 buah koleksi yang memerlukan perawatan dengan teliti agar awet dan lestari.
Sementara itu salah seorang pembicara acara pelatihan konservasi itu Marjono yang didatangkan dari Museum tekstil Jakarta menjelaskan ada beberapa jenis tindakan dalam pemeliharaan kain. Yakni preventif atau mencegah terjadinya kerusakan pada kain dan kuratif   atau melakukan tindakan perbaikan terhadap kerusakan yang sudah terjadi pada kain dengan melalui berbagai tahapan. “Diantaranya identifikasi kerusakan, pembersihan debu dan noda, restorasi, konsolidasi, freezing dan fumigasi,” katanya. (AN Takari)