Batik Pekalongan
Kepala Seksi Pengembangan Perdagangan Ekspor Impor Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Pekalongan, Muhamad Iqbal di Pekalongan, Kamis, mengatakan meski sempat mengalami penurunan namun ekspor batik ke pasar internasional akan meningkat lagi.
"Dari data sementara di Dinas Perindustrian, ekspor batik pada Juni 2011 sebanyak US$25.152. Namun, nilai ekspor batik tersebut belum final karena beberapa perusahaan belum melaporkan kegiatan ekspornya," katanya.
Menurut dia dari delapan perusahaan yang melakukan kegiatan ekspor, sebanyak lima di antaranya memproduksi batik sedangkan sisanya bergerak di bidang perikanan serta alat tenun bukan mesin (ATBM).
Produk batik yang paling banyak diekspor ke pasar internasional, katanya, adalah sarung batik dan tekstil motif batik. "Adapun, negara tujuan ekspor batik, antara lain Malaysia, Thailand, sejumlah negara di Timur Tengah," katanya.
Ia mengatakan penurunan dan kenaikan nilai ekspor batik asal Kota Pekalongan ke beberapa negara tujuan akan dipengaruhi oleh permintaan dari para konsumen.
"Selain itu, tren batik yang semakin meningkat setiap tahunnnya akan berpengaruh terhadap nilai ekpor batik," katanya. Ia mengatakan hingga akhir Agustus 2011, nilai ekspor batik telah mencapai 846.893,30 dolar AS atau sebanyak 104.925 kilogram kain batik.
"Nilai ekspor batik ke mancanagera ini setiap bulannya bervariatif terkadang naik dan turun karena akan dipengaruhi sejumlah faktor," katanya. (Ant/Ol-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar